Mengarang Puisi

Leave a Comment
Kita Adalah Sahabat

Sedih, sunyi, canda, tawa kita lewati bersama
Kemanapun bagai tali yang telah diikat kuat, yang tak dapat dilepas
Kau hibur aku disaat gundah dan kuhibur kau disaat kau membutuhkan
Kita saling melengkapi satu sama lain

Tapi berbeda
Berbeda pada saat itu
Pada saat waktu tak berpihak kepada kita
Kau dan aku terpisah

Dan akhirnya,
Akhirnya kau meninggalkan aku dengan sosok bayangmu
Bayangmu yang tak tahu dimana tubuhnya
Yang sekarang sudah tak mempunyai hati dan perasaan
Seperti bukan lagi sahabatku

Sudut Pandang Harta
Harta pembawa derita
Uang penghancur dunia
Karna uang menjadi buta
Saudara terpecah belah
Kiranya tak ada harta
Dunia ini akan damai

Harta membawa bahagia
Harta juga membawa derita
Ku lelah dengan semua
Pilu hati melihat pertengkaran
Karna harta yang sementara
Ku ingin menghentikannya
Tapi tak daya, ku tak kuasa

Pejuang perang

Wajahnya pucat menahan perih dan sesak dalam dada
sekujur tubuh lemas detak dingin kehilangan rasa
Mata nanar yang memandangi senjata menghunus dekat kepala
Jari yang menuding seakan menghujam sampai ulu hati

Apa yang akan dilakukan setelah ini
Mungkin ini adalah akhir darinya
Peperangan terus berlanjut
Pertempuran tiada akhir


Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 Comments:

Post a Comment