Pembantaian Mesuji

Leave a Comment
Ada 30 orang tewas terbunuh akibat masalah lahan di Mesuji, Tulang Bawang, Lampung. Puluhan keluarga korban petani yang dibantai oleh pihak Pengamanan swakarsa dari perusahaan sawit milik Warga Negara Malaysia, PT Silva Inhutani, mengadu ke Komisi III DPR, Selasa (13/12). Menurut laporan mereka, sejak 2009 ada 30 petani dibunuh dengan cara disembelih dan disayat-sayat oleh pihak Pam Swakarsa PT Silva Inhutani.
Konflik berdarah itu bermula sejak saat PT Silva Inhutani akan membuka lahan untuk menanam kelapa sawit dan karet pada 2003. Usaha itu selalu ditentang masyarakat yang tinggal di lahan sengketa itu. Mereka terus bertahan di tanah ulayat warisan para leluhur.
Kemudian PT Silva membentuk Pam Swakarsa, yang juga dibekingi oleh aparat kepolisian untuk mengusir penduduk yang dianggap membangkang. Pasca adanya Pam Swakarsa itu, terjadilah beberapa pembantaian sadis dari tahun 2009 hingga 2011.
Saat mengadu ke Komisi III DPR RI di Senayan, mereka juga menayangkan pembantaian mesuji yang dialami para petani tersebut yang sempat direkam dengan kamera ponsel.
Namun Polda Lampung membantah adanya pembantaian petani di wilayahnya, kendati ada nama daerah bernama Mesuji. Polda Lampung mengakui terjadi konflik masyarakat dengan petugas keamanan perusahaan sawit pada 21 April 2011 lalu, yang mengakibatkan 2 warga dan 5 karyawan meninggal dunia. Namun, lokasi kejadian berada di Desa Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yang masuk wilayah Sumsel, bukan Lampung.
Mabes Polri telah meminta Polda Lampung dan Sumatera Selatan menginvestigasi adanya informasi pembantaian 30 petani di Lampung sebagaimana aduan warga ke DPR RI. Demikian disampaikan Kabag Penum Polri, Kombes (Pol) Boy Rafli Amar, di Jakarta, Rabu (14/12).
Menurut Boy, ketidakjelasan lokasi kejadian membuat kedua polda harus dilibatkan. Sebab, warga yang mengadu ke DPR tersebut menyabutkan lokasi pembantaian ada di Mesuji, Lampung, dan pembantaian yang dipicu sengketa lahan dengan perusahaan sawit itu terjadi sejak 2009. Sementara, di provinsi Lampung dan Sumsel juga ada nama daerah yang bernama Mesuji.
“Nanti akan ada. Daerah Mesuji itu ada dua, di Sumsel dan Lampung. Yang disampaikan masyarakat akan ditelusuri lebih lanjut, daerah mana, sejauh mana penanganan polisi saat itu. Jadi, akan ada langkah-langkah investigatif,” ujar Boy.
Menurut Boy, penelusuran dari Mabes Polri adalah mencari tahu ada tidaknya pidana yang belum diusut kepolisian setempat. Namun, tetap menunggu kejelasan lokasi dan rangkaian kejadian tersebut.
“Ini akan menjadi suatu bahan penelusuran lebih lanjut, bagaimana proses yang terjadi, antara siapa saja. Apa langkah-langkah yang sudah dilakukan, tindakan yang merugikan masyarakat. Jadi, akan ada investigasi terkait informasi dari masyarakat,” paparnya.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 Comments:

Post a Comment